Senin, 04 November 2013

BEBERAPA NASEHAT DARI “YAHYA BIN MU’ADZ



Apabila seseorang diuji dengan banyak makan, para malaikat menangisinya karena kasihan kepadanya, barang siapa yang diuji dengan senang (getol) makan, maka sesungguhnya dia telah menyalakan api syahwatnya.

Rasa kenyang bagaikan sungai dalam tubuh manusia yang suka didatangi setan dan rasa lapar bagaikan sungai dalam ruh manusia yang suka didatangi oleh para malaikat. Setan kalah oleh orang yang lapar lagi tidur, maka terlebih lagi kalahnya oleh orang lapar yang bangun. Setan memeluk orang kenyang yang bangun, maka terlebih lagi orang kenyang yang tidur. Kalbu muriid (yang menempuh jalan akhirat) yang benar menjerit (meminta tolong) kepada Allah dari (bahaya) makan dan minum.

Berjihadlah melawa hawa nafsu dengan pedang riyadhah (latihan) dan riyadhah itu ada 4 macam : 

(1). sedikit makan, dengan sedikit makan akan matilah nafsu syahwat.
(2). sedikit tidur, dengan sedikit tidur terlahirlah iradah (kehendak) yang jernih.
(3). bicara seperlunya, dengan sedikit bicara terlahirlah keselamatan dari bencana. 
(4) sabar menghadapi gangguan yang menyakitkan hati dari semua orang, dengan sabar menanggung gangguan yang menyakitkan, akan terlahirlah kemudahan untuk mencapai tujuan.

Tiada sesuatu pun yang terasa lebih berat bagi seorang hamba, selain sikap penyantun saat sedang emosi dan sabar terhadap gangguan yang menyakitkan. Apabila bergerak dari dalam diri keinginan syahwatnya dan dorongan melakukan dosa-dosa dan bergeloralah darinya keinginan merasakan manisnya kata-kata yang tak berguna, maka terhunuslah pedang sedikit makan dari sarung tahajjud dan sedikit tidur, lalu dipukulkan dengan tangan-tangan yang dingin dan sedikit bicara sehingga terputuslah ia dari kezaliman dan ingin balas dendam.
Selanjutnya Anda selamat dari kesudahannya yang membinasakan, hidup dengan tenang diantara manusia lainnya, dan jernih dari kegelapan nafsu syhwatnya, sehingga Anda selamat dari bencana yang diakibatkan oleh kerusakannya Pada saat itu Anda menjadi bersih bagaikan cahaya dan ringan bagaikan ruh, sehingga Anda dapat berkeliling di medan kebaikan dan berjalan-jalan menempuh jalan-jalan ketaatan bagaikan kuda pilihan yang mengelilingi lapangan atau bagaikan malaikat yang sedang berekreasi di taman yang indah.
Musuh manusia ada 3 yaitu : 

(1). dunianya, karenanya waspadailah duniawi itu dengan berzuhud terhadapnya.
(2). setannya, karenanya waspadailah setan dengan menentangnya.
(3). hawa nafsunya, karenanya waspadailah hawa nafsu itu dengan meninggalkan keinginan-keinginannya.

Berapa banyak orang yang beristighfar (memohon ampun) dimurkai dan orang yang diam disayangi. Selanjutnya Yahya Bin Mu’adz melanjutkan : “Orang ini meminta ampun kepada Allah, tetapi hatinya durhaka. Orang ini diam, tetapi hatinya berdzikir.” Hakikat cinta ialah tidak bertambah karena mendekat dan tidak berkurang karena menjauh.

Hai anak Adam, kamu mencari dunia seperti orang yang harus mendapatkannya dan kamu mencari akhirat seperti orang yang tidak memerlukannya, padahal dunia telah dicukupkan kepadamu sekalipun kamu tidak mencarinya. Akan tetapi, akhirat hanya dapat kamu peroleh dengan usahamu. Oleh karena itu, pikirkanlah keadaanmu.

Padang di dunia ditempuh dengan kaki dan padang di akhirat ditempuh dengan kalbu.
Agamamu masih tetap tercabik-cabik (tambal sulam) selama hati kamu masih bergantung pada cinta duniawi.

Surga dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai dan kamu membencinya. Neraka dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan dan kamu mencarinya. Oleh karena itu tiadalah kamu melainkan seperti pasien yang sakit keras. Jika ia dapat menahan diri terhadap pahitnya obat, ia akan beroleh kesembuhan dengan kesabarannya. Jika ia tidak mampu menahan diri terhadap obat yang dberikan, akan bertambah parahlah penyakit yang menggerogotinya.
Janganlah kamu mengambil teman, kecuali yang mempunyai tiga pekerti: 

(1). yang mengingatkan kamu akan akibat buruk dosa-dosa .
(2). yang mengenalkan kamu akan kotoran hal-hal yang tercela
(3) yang menuntun kamu kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui semua yang ghoib.

(Sumber: Cambuk Hati, ‘Aidh bin Abdullah al Qarni, Irsyad Baitus Salam, Bandung, 2004)

0 komentar:

Posting Komentar

uang download

 
Template designed by Liza Burhan