Selasa, 05 November 2013

Merenungkan Matahari Terbenam








Tiga orang yang sedang berjalan dengan sebuah kafilah kecil melihat seorang manusia sedang merenungi matahari terbenam di puncak gunung gurun sahara.

“Mungkin itu adalah seorang pengembala yang telah kehilangan domba dan sedang mencari dombanya,” kata orang pertama.

“Bukan, aku rasa dia tidak mencari sesuatu, apalagi ketika matahari terbenam yang akan menyulitkanmu untuk melihat. Aku rasa dia sedang menunggu seorang teman.”

“Aku bertaruh dia adalah seorang manusia suci yang sedang mencari pencerahan,” komentar orang ketiga.

Mereka mendiskusikan apa yang sedang dilakukan manusia tersebut hingga diskusi menjadi hangat dan hampir saja membuat mereka bertengkar satu sama lain. Akhirnya, untuk mengetahui siapa yang benar, mereka memutuskan untuk memanjat gunungnya dan bertanya kepada orang tersebut.

“Apakah engkau sedang mencari domba?” tanya orang pertama.

“Tidak, aku tidak memiliki kawanan domba.”

“Kalau begitu engkau sedang menunggu seseorang,” seru orang kedua.

“Aku adalah seorang penyendiri yang hidup di padang pasir,” jawabnya.

“Sejak engkau hidup di padang pasir, dan hidup dalam kesunyian, maka kami percaya bahwa engkau adalah seorang suci yang sedang mencari Tuhan, dan engkau sedang bermeditasi!” tegas orang ketiga, yakin dengan kesimpulan ini.

“Apakah segala sesuatu yang ada di bumi membutuhkan sebuah penjelasan? Biar aku jelaskan: Aku di sini hanya menyaksikan matahari terbenam, bukankah itu sudah cukup untuk memberikan arti bagi kehidupan kita?”

0 komentar:

Posting Komentar

uang download

 
Template designed by Liza Burhan