Tubuh
berasal dari tanah, karena itu kepuasan dan kenikmatan bagi tubuh mesti
dipenuhi dari komponen – komponen yang berasal dari tanah. Bayangkan, di saat
lapar, dahaga maka manusia mengkonsumsi makanan dan minuman yang diselidiki
ternyata berasal dari tanah.
Manakala
tubuh kedinginan, perlu mengenakan pakaian, yang bila ditelusuri ternyata
materinya berasal dari tanah, jika manusia memerlukan asesoris berupa emas,
bahkan mobil mewah, ternyata bahan – bahanya juga berasal dari tanah, saat
manusia dikenakan penyakit, maka manusia membutuhkan obat – obatan yang juga
berasal dari tanah. Singkat kata, manusia untuk memenuhi kepuasan bagi tubuh
maka didatangkan unsur – unsur yang berasal dari tanah
Sementara
hati tidak senyawa dengan unsur tanah, karena ternyata keamanan, dahaga, lapar
dan kecermelangannya hanya bisa dipuaskan dengan mengingat Allah.
Hati yang
dimaksud bukan yang disebut dengan segumpal daging, karena segumpal daging
sendiri sekedar piranti kasar dari hati, tapi hati yang dimaksud berupa piranti
halus yang mengkonsumsi nutrisi lezat, berupa jamuan dari langit. Kalau tubuh
berasal dari bumi, maka seluruh kesejahteraan dan kemakmuran bagi tubuh hanya
didapati dari bumu.
Berbeda
dengan hati yang berasal dari langit. Kita bertanya, apa nutrisi terbaik yang
perlu dikonsumsi oleh hati? Bagaimana agar hati tetap sehat dan mencapai pada
puncak kenikmatan?
Ada nutrisi
alternatif yang menjadi jalan untuk membikin hati semakin digdaya dan bisa
menggapai kenikmatan puncak.
1.
Membiasakan zikir. Zikir menjadi makanan lezat bagi hati, zikir berarti
membangun ingatan terus menerus pada Allah, yang berperan menyibak seluruh
serpihan – serpihan hidup duniawi yang berdiam dalam hati. Zikir sebuah upaya
untuk mengosongkan hati dari selain Allah, mengundang turunnya ketenangan yang
indah dalam hati.
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.
QS. Ar-Ra’d ( 13 ) :28
QS. Ar-Ra’d ( 13 ) :28
Asal dari
kegelisahan hati karena sering dimasuki progam duniawi dan hasrat nafsu, dan
ingat sesuatu yang bersifat nafsu dan progam duniawi bukanlah nutrisi yang
cocok bagi hati, hati hanya menggapai ketentraman bila sudah connec dengan
Allah.
Kalau hati
selalu dimasuki hasrat nafsu dan inspirasi duniawi tentu manusia tidak akan
pernah berada dalam samudra kedamaian, bahkan selalu terjerat dalam kesibukan.
Mengapa banyak orang kaya berada dalam kegelisahan, karena hatinya telah
dipimpin oleh nafsu dan pikiran yang selalu mengarahkan pada kesadaran luaran.
Ketentraman tidak ada pada pikiran, apalagi tubuh manusia, ketentraman hanya
bersemi dalam hati.
Ketentraman dan kedamaian itu bakal dirasakan manusia, jika hati telah mendapati nutrisi yang sebenarnya, yakni Zikrullah Itu berarti, kita terus membiasakan zikir agar hati berada di puncak kemenangan, yakni berupa kedamaian. Zikir yang terus menerus akan menjadikan hati lembut, indah, bersih yang membuat pribadi manusia bisa memaksimalkan potensi diri secara optimal.
2. Tafakur.
Merenungi diri, pergumulan hidup, dan jagat semesta termasuk salah satu menu
yang bakal semakin menyehatkan hati. Daya renung menjadi cara jitu untuk
mencapai pada kesadaran tertinggi tentang hidup, sehingga bisa menemukan makna
sejati tentang kehidupan. Seperti diketahui bersama, bahwa puncak kenikmatan
bagi hati adalah ketika bisa mengenal Allah dengan baik. Kita mengenal Allah
melalui ciptaan-Nya yang amat dahsyat dan spektakuler.
Kalau zikir
mengosongkan pikiran dari lukisan lukisan duniawi, sementara tafakkur
mengkonsentrasikan pikiran hingga akhirnya kembali pada Yang Satu, Allah,
Tempat Bergantung.Tafakur bisa dilakukan pada perihal yang terkait dengan ayat
– ayat Allah, berupa Al-Qur’an , hukum alam, dan perilaku manusia. Kita tidak
disarankan untuk memikirkan tenteng Zat Allah, akhirat, dan rahasia manusia.
Tafakkur menjadi jalan tercepat membuka gerbang pencerahan semesta, yang
menghasilkan sebuah kesadaran, bahwa semuanya berasal dari Yang Satu, Dialah
Allah yang telah menghadirkan sekian keajaiban dan aneka corak kehidupan
0 komentar:
Posting Komentar