Pernahkah
kita mengalami hujan deras yang mengguyur dan kita lupa membawa payung. Lalu
kita pun berbasah kuyup kedinginan. Namun, ketika kita siapkan jas hujan,
justru panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah?
Atau mungkin kita pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan kita terlambat. Namun, ketika kita ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar kita mempercepat langkah. Sebalkah?
Mengapa
keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan
tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?
Sadari saja,
itu adalah cara alam menghibur kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum,
menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata.
Kejengkelan
itu muncul dari karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri.
Kita lupa
bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita
menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah
0 komentar:
Posting Komentar