Alkisah ada
seorang anak muda yang sangat menyukai boneka hingga ia belajar bagaimana
menjadi ahli pembuat boneka. Sayangnya, anak muda ini sangat kikuk, dan guru
serta murid-murid lainnya selalu berkata bahwa dia tidak punya kemampuan untuk
membuat boneka, dan bahwa dia tidak akan pernah berhasil.
Meski
demikian, anak muda ini tetap bisa menikmati sehingga ia tak henti-hentinya
melatih diri agar berkembang. Walau sudah bekerja keras, mereka akan selalu
menemukan kesalahan pada boneka-boneka buatan anak muda ini, dan akhirnya
mereka pun mengeluarkan si anak muda dari pelatihan itu.
Tapi anak
muda itu tidak menyerah begitu saja. Ia memutuskan sejak saat itu akan
menghabiskan seluruh waktunya membuat satu jenis boneka. Dan setiap kali
menemukan kekurangan pada bonekanya, ia akan membuangnya dan memulai lagi dari
awal. Tahun demi tahun pun berlalu, dan dengan setiap percobaan baru, bonekanya
menjadi sedikit lebih baik. Kini, bonekanya jauh lebih baik dari hasil karya
teman-temannya. Meski begitu, si anak muda ini tetap melakukan perbaikan,
mencari “kesempurnaan”. Hidup seperti itu membuat anak muda ini kurang mampu
mampu mencari nafkah, dan banyak orang menertawakan kondisinya yang miskin.
Ketika usianya
sudah semakin tua, karya bonekanya sangatlah indah. Begitu bagusnya hingga
suatu hari setelah berpuluh-puluh tahun bekerja, ia menyelesaikan satu boneka,
dan berkata, “Saya tidak melihat ada yang kurang. Kali ini hasilnya sempurna.”
Dan, untuk pertama kalinya dari sekian tahun lamanya, alih-alih membuang boneka
ini, ia malah menaruhnya di atas rak. Ia benar-benar merasa puas dan bahagia.
Dan sisa
ceritanya menjadi sejarah.
Boneka yang
sempurna itu menjadi hidup, mengalami ribuan petualangan, dan memberikan pria
tua yang bernama Geppetto itu kebahagiaan yang jauh lebih besar daripada yang
didapat pembuat boneka lainnya yang terkenal dari hasil-hasil karyanya.
Membangun
sukses kita dari hal-hal yang kita sukai. Dengan ketekunan & semangat
tinggi, serta terus berusaha memperbaiki, maka apapun yang dikerjakan akan
membuat waktu dan talenta kita lebih bernilai.
0 komentar:
Posting Komentar