Seorang pria
dewasa sedang berjalan-jalan di pantai. Pria itu lalu melihat sebuah botol
kaca, lalu ia pun memungutnya dan melihat ada secarik kertas di dalam botol.
Dia kemudian
menarik gabus penyumbat botol dan menemukan bahwa kertas tersebut ternyata
sebuah peta harta karun. Tetapi pria itu tidak percaya, sehingga ia memasukkan
peta harta karun itu kembali dalam botol, menyumbat botol, dan melemparkan
botol itu ke laut.
Beberapa
saat kemudian, pria dewasa lain sedang berjalan di pantai dan melihat botol
itu. Dia juga mengambil botol, membukanya, dan menemukan peta harta karun.
Orang ini cukup penasaran dengan harta karun tersebut. Ia mencoba berjalan
menuju tempat yang ditunjukkan peta tersebut, yaitu sekitar 30 meter ke tengah
laut.
Tetapi
ketika tinggi air laut mencapai paha, ia memutuskan untuk berhenti. Ini cuma
jebakan katanya. Jadi, ia bergegas kembali ke tepi pantai dan membuang botol
itu kembali ke laut.
Beberapa
saat kemudian pria dewasa ketiga berjalan di tepi pantai dan melihat botol kaca
itu terapung di air. Ia mengambil, membukanya, dan menemukan peta. Ia pun
bertanya-tanya sebanyak apakah harta karun yang disebutkan di peta itu. “Hmm,
peta ini cukup menjanjikan.” katanya. Aku akan berusaha mencari harta karun
ini! Ia lalu menyewa perahu dan menuju ke tempat yang ditunjukkan peta
tersebut.
Setelah
sampai di tempat yang ditunjukkan peta, dia melihat bahwa tampak ada sesuatu di
bawah air yang menyerupai peti harta karun. Ia lalu menceburkan dirinya ke laut
dan menyelam menuju benda bersinar itu. Tetapi ternyata lokasi peti harta karun
itu jauh lebih dalam dari perkiraannya. Ia hampir kehabisan nafas. Ia lalu
bergegas kembali ke perahu dan menyerah. Lantas botol berisi peta itu
diambilnya, ditutup, lalu dilemparkannya kembali ke laut.
Setelah itu,
ada satu pria dewasa lagi berjalan-jalan di tepi pantai. Seperti pria
sebelumnya, ia juga melihat botol itu, membukanya, dan menemukan peta harta
karun. Ia sangat bersemangat untuk menemukan harta karun tersebut. Ia melihat
ada perahu di tepi pantai dan ia lalu menggunakan perahu tersebut untuk menuju
ke tempat yang ditunjukkan peta.
Setelah
sampai di tempat yang dimaksud, ia lalu menceburkan diri ke laut dan menyelam
menuju ke peti harta karun. Tetapi ternyata lokasi peti itu sangat dalam dan
nafasnya tidak mungkin bisa menjangkaunya. Maka ia memutuskan kembali ke
perahu. Ia lalu kembali ke pantai dan menyewa perlengkapan selam. Kemudian ia
mendayung perahunya kembali ke tempat harta karun.
Dengan
perlengkapan selam lengkap ia kembali menyelam menuju ke peti harta karun dan
membawanya ke perahu. Matanya berbinar-binar ketika melihat peti harta karun
itu penuh berisi emas dan berlian.
Kisah ini
mengingatkan kepada kita untuk jangan cepat menyerah, apalagi sebelum mencapai
garis akhir. Mungkin kita pernah gagal di masa lalu, tapi bukan berarti kita
ditakdirkan untuk gagal. Dengan pantang menyerah, keberhasilan pasti kita raih.
0 komentar:
Posting Komentar